Sabtu, 10 Oktober 2015

Makalah Elastisitas

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

     Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas. Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.

     Jumlah permintaan dan penawaran sangat mempengaruhi harga, karena jika permintaan naik sedangkan penawaran tetap atau sedikit, maka akan terjadi kelangkaan barang (jika factor-faktor lain dianggap tetap atau cateris paribus), kelangkaan barang akan mengakibatkan naiknya harga. Namun sebaliknya jika penawaran banyak sedangkan permintan sedikit, maka harga akan menjadi murah.

     Yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah elastisitas permintaan yg terdapat tiga variabel utama yang mempengaruhi yaitu elastisitas harga dari permintaan dan penawaran, elastisitas jangka pendek dan jangka panjang berserta aplikasinya

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Elastisitas Permintaan

     Besarnya reaksi konsumen terhadap perubahan harga sangat penting bagi produsen. Tujuannya adalah agar produsen dapat menentukan tingkat harga yang menguntungkan. Elastisitas permintaan adalah ukuran drajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.

     Elastisitas permintaan suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus).

     Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).

2.2 Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)

     Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahnya harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

    Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

     Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan (Ed).

Adapun rumusnya :
1

Keterangan :

Ed : Elastisitas Harga Permintaan

∆Q : Perubahan jumlah barang yang di minta

Q : Jumlah barang yang di minta

∆P : Perubahan Harga

P : Harga

2.3 Jenis-jenis elastisitas permintaan

A. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)

    Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas).

clip_image004

B. Permintaan tidak elastis/inelastis ( E < 1 ).

     Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.

clip_image006

C. Permintaan Elastis Uniter (E = 1)

     Koefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama.

clip_image008

D. Permintaan Elastis ( E >1 )

Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga.

E > 1, artinya perubahan harga sedikit saja, akan diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.

clip_image010

E. Permintaan tak terhingga elastis sempurna (E= ~ )

     Bahwa Berapapun jumlah barang yang diminta, harganya tetap. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal.

clip_image014

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

  • Tingkat kebutuhan

    Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan bersifat elastic.

  • Banyaknya barang pengganti yang tersedia.

   Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah dengan cepat.

  • Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.

   Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.

  • Jangka waktu analisis.

    Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktuyang singkat permintaan besifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh permbeli.

  • Produk mewah versus kebutuhan.

   Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

  • Tradisi

   Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastic, tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.

  • Mode

   Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang tersebut sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya.

  • Perubahan harga dan barang yang diminta

   Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga permintaan menjadi elastis.

3. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)

     Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap.

2

Ket:

EXA : Elastisitas Silang

∆Qx : Perubahan Jumlah barang X yang di minta

Qx : Jumlah barang X yang di minta

∆PA : Perubahan Harga barang A

PA : Perubahan harga A

Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :

  • Barang komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)

     Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan jumlah barang X yang diminta. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.

  • Barang Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)

     Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan jumlah barang X yang diminta. minyak tanah dan kayu bakar, beras berkualitas sama mereak A dan B.

Tabel. . Intrepetasi Elastisitas Silang

3

Ket :

Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang X

PA = Harga Barang A

4. Elastisitas Pendapatan (Ey)

     Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.

4

Ket:

Ey : Elastisitas Pendapatan

∆Qx : Perubahan jumlah barang yang diminta

Qx : Jumlah barang yang diminta

∆Y : Perubahan Pendapatan

Y : Pendapatan

Nilai elastisitas pendapatan adalah :

a. Ey < 0 Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang yang kurang bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen semakin meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang tersebut semakin menurun.

b. 0 < Ey < 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal atau kebutuhan pokok. Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang normal juga meningkat tetapi dengan presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.

c. Ey > 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang superior(barang mewah). Barang superior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut juga meningkat dengan presentase yang lebih tinggi.

1

5. Elastisitas Penawaran

     Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut ;

1

Ket ;

ΔQS       : Perubahan jumlah penawaran

ΔP       : Perubahan harga barang

P          : Harga barang mula-mula

QS         : Jumlah penawaran mula-mula

Es        : Elastisitas penawaran

5.1 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

1. Penawaran elastis (Es > 1 )

     Perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran, atau Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.

clip_image032

2. Penawaran Inelastis ( E < 1 )

     Perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran, atau persentase perubahan penawaran barang lebih kecil dari persentase perubahan harga.

clip_image034

3. Penawaran Uniter elastis ( E = 1 )

     Elastisitas penawaran dimana persentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga produk.

clip_image036

4. Penawaran Inelastis sempurna ( E = 0 )

     Inelastis sempurna adalah elastis yang bernilai nol, artinya berapa pun harganya, jumlah produk yang ditawarkan tetap.

clip_image038

5. Penawaran Elastis Sempurna (E = ~)

     Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X.

clip_image040

5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran,

yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.

Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :

  • Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
  • Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.

     Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:

I. Immediate Run/ Momentary Period/ Market Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.

II. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.

III. The long run, adalah Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

       Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input,

  • Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
  • Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

6.  Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas

Terhadap Permintaan ;

  • Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Primer.

      Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik maka permintaan turun)Hukum permintaan terhadap Barang Primer adalah In Elastis dan In Elastis Sempurna karena semakin banyak produsen yang meminta barang primer maka semakin naik harga, tetapi apabila semakin sedikit yang meminta maka harga akan turun dan tidak dalam jumlah yang signifikan turun sedikit daripada permintaan terhadap barang tersebut. Apabila In Elastis Sempurna maka Konsumen tetap membeli barang itu berapapun harganya.

      Ini adalah Kurva In Elastis Permintaan, Kurva landai karena barang yang diminta adalah barang primer dan penurunan permintaan terhadap barang, mempengaruhi elastisitas harga untuk turun tetapi sedikit. (Contoh: Beras) Elastisitas < 1 Ini adalah Kurva In Elastis Sempurna Permintaan, Kurva tegak lurus karena berapapun harganya, konsumen tetap membeli dengan harga segitu. Elastsitas = 0

  • Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Sekunder

     Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik maka permintaan turun) Hukum permintaan terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam permintaan yang sama, produk sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.

     Ini adalah Kurva Unitary Elastis Permintaan, Kurva melengkung dari kiri atas menuju kanan bawah, menunjukkan korelasi yang sama antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang yang diminta. Elastisitas = 1.

  • Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Tersier

    Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga naik maka permintaan turun).

    Hukum permintaan terhadap Barang Tersier adalah Elastis, pengertian produk tersier sendiri adalah produk yang diinginkan oleh konsumen setelah produk sekunder telah dipenuhi (barang mewah). Permintaan barang tersier disebut elastis karena setiap kenaikan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menurunkan permintaan konsumen terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan permintaan konsumen terhadap produk tersebut.

Terhadap Penawaran ;

  • Elastisitas Harga Terhadap  Penawaran  Produk  Primer Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum Penawaran terhadap Barang Primer adalah Elastisitas Sempurna berapapun kuantitasnya, konsumen tetap membeli berapa pun barang yang ditawarkan. Kurva tersebut merupakan Kuva Elastis Sempurna Penawaran, Kurva mendatar horizontal sejajar dengan kuantitas yang artinya Harganya Kaku maka Produsen menawarkan barang dipengaruhi oleh pelaku ekonomi-ekonomi lain. Berapapun kuantitasnya, harganya tetap. Elastisitas = Tak Terhingga.
  • Elastisitas Harga Terhadap  Penawaran  Produk  Sekunder Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas produk yang ditawarkan berubah dalam permintaan yang sama.Kurva tersebut merupakan Kurva Unitary Elastis Penawaran, Kurva mulai dari titik nol menunjukkan bahwa korelasi antara perubahan harga dengan perubahan jumlah yang ditawarkan sama. Elastisitas = 1.
  • Elastisitas Harga Terhadap  Penawaran  Produk  TersierElastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Tersier adalah Elastis, Penawaran barang tersier disebut elastis karena setiap kenaikan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan penawaran produsen terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menurunkan penawaran terhadap produk tersebut. Kurva tersebut merupakan Kurva Elastisitas Penawaran, kurva sama seperti kurva elastis permintaan tetapi ada yang berbeda yaitu korelasi(timbal baik) antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan berhubungan positif. Elastisitas > 1.

 

BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Mohon Cari Sendirii…!!!Senyum sambil berkedipSenyum dengan mulut terbukaSenyum sambil berkedipSenyum

Tidak ada komentar :

Posting Komentar